Dekan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Dr.
Bambang Hero Saharjo, menjelaskan bahwa peringkat akademis dan perfoma
masing-masing sekolah menjadi indikator lulus atau tidaknya peserta
Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) melalui jalur undangan.
"Peserta
SNMPTN yang tidak menyertakan rekomendasi dari sekolah tidak akan
diproses lebih lanjut, terutama untuk rekomendasi seni, keterampilan,
dan olahraga," ujar Bambang, pekan lalu.
Dalam ketentuan khusus
SNMPTN mengenai persyaratan siswa pelamar dinyatakan, selain harus
memiliki Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) dan terdaftar pada PDSS,
siswa juga harus memperoleh rekomendasi dari Kepala Sekolah. Sedangkan
prinsip seleksi diantaranya untuk mendapatkan calon mahasiswa
berkualitas secara akademik dengan menggunakan nilai rapor dan
prestasi-prestasi lainnya serta hasil ujian nasional.
"Seleksi juga dilaksanakan dengan memperhatikan kinerja sekolah," ujarnya.
Sementara
itu, menurut Sekretaris Eksekutif SPMB UNS Solo, Sunardi dan Tundjung W
Sutirto dari Humas SPMB UNS Solo, rekomendasi tersebut memiliki bobot
penilaian besar, yakni 50 persen untuk olahraga dan keterampilan, serta
60 persen untuk seni. Rekomendasi itu berasal dari penilaian sekolah
terhadap hasil karya siswa di bidang seni dan keterampilan atau bidang
olahraga.
Ketentuan tersebut sesuai dengan latar belakang SNMPTN,
bahwa perguruan tinggi negeri (PTN) sebagai penyelenggara pendidikan
setelah SMA/SMK/MA/MAK akan menerima calon mahasiswa yang berprestasi
akademik tinggi dan diprediksi akan berhasil menyelesaikan studi di
perguruan tinggi berdasarkan prestasi akademik dan rekomendasi kepala
sekolah.
Seperti diberitakan sebelumnya, hingga berakhirnya
jadwal pendaftaran, saat ini terdapat 852.093 siswa pendaftar SNMPTN
2015 yang berasal dari 15.317 sekolah, baik di dalam maupun Sekolah
Republik Indonesia (SRI) di luar negeri. Dari jumlah tersebut, sebanyak
153.229 siswa di antaranya adalah pemohon atau pendaftar bantuan biaya
pendidikan Bidikmisi.
"Jumlah pendaftar tahun ini meningkat 9,5
persen dibandingkan tahun lalu, yang ditandai dengan peningkatan jumlah
unit sekolah yang mengisi PDSS di semua provinsi," ujar Ketua Umum
SNMPTN 2015, Prof Rochmat Wahab, dalam siaran pers di Jakarta, Senin
(16/3/2015) lalu.
Dia menambahkan, secara khusus, peningkatan
signifikan juga terjadi untuk kawasan Indonesia Timur. Kenaikan itu
terjadi di Provinsi Sulawesi Utara sebanyak 31,2 persen, Sulawesi Tengah
37,5 persen, Sulawesi Barat 39,2 persen, Papua 39,8 persen, Maluku
Utara 43,6 persen, Nusa Tenggara Timur 51,6 persen, Papua Barat 59,3
persen, serta Maluku 73,1 persen.
Peningkatan jumlah unit sekolah
yang mengisi PDSS di kawasan Timur Indonesia tersebut dibarengi pula
dengan peningkatan jumlah siswa yang mendaftar, yaitu di atas 20 persen.
Bahkan, peningkatan di Provinsi Maluku Utara naik sebanyak 70,8 persen.
Sumber Kompas.com!
5/04/2015
Indikator Kelulusan Peserta SNMPTN Melalui Jalur Undangan
23:08
SNMPTN 2015
Populer Minggu Ini
- PLPG Tahap VI UNSRI 2012
- PLPG Tahap V UNSRI 2012
- Pengertian dan Tipologi Kedwibahasaan
- SOAL UAS TIK KELAS XII
- Daftar Mata Pelajaran SMP, Kurikulum 2013
- Download dan Cara Instal Beesmart v.3
- Soal UKK Bahasa Indonesia SD Kelas 5
- Presentasi Laporan OJL Calon Kepala Sekolah; Powerpoint
- Cara Mendaftar Quipper School untuk Guru
- Contoh Judul Proposal Penelitian Telah Disetujui