10/13/2012

PENGERTIAN PEMBELAJARAN TEMATIK

PENGERTIAN PEMBELAJARAN TEMATIK
Berdasarkan teori psikologi perkembangan anak siswa kelas 1, 2,3 masih mempunyai keterbatasan dalam memahami konsep yang abstrak seperti matematika, IPA, IPS, Bahasa, dan PKn. Siswa usia dini masih melihat segala sesuatu secara utuh atau satu kesatuan (holistik), dan pembelajaran masih tergantung pada objek yang dekat dengan dirinya (kontekstual). Sehingga pembelajaran akan lebih mudah dipahami bila dipadukan dalam tema yang telah diketahui oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari.

Pembelajaran tematik merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang mengaitkan atau memadukan beberapa kompetensi dasar (KD)/indikator dari Standar Isi (SI) beberapa mapel menjadi satu kesatuan untuk dikemas dalam satu tema. Dengan adanya kaitan tersebut maka siswa akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan secara utuh dengan demikian pembelajaran menjadi lebih bermakna bagi anak. Bermakna di sini memberikan arti bahwa melalui pembelajaran tematik siswa akan dapat memahami konsep-konsep yang saling terkait dari beberapa mapel yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan usia anak. Menurut Tim Pusat Kurikulum (2006) tanda dari kebermaknaan belajar bagi siswa adalah terjadi hubungan antara aspek-aspek, konsepkonsep, informasi atau situasi baru dengan komponen-komponen yang relevan di dalam struktur kognitif anak. Proses belajar tidak sekedar menghafal konsep-konsep atau fakta-fakta belaka, tetapi merupakan kegiatan menghubungkan konsep-konsep untuk menghasilkan pemahaman yang utuh sehingga konsep-konsep yang dipelajari akan dipahami secara baik dan tidak mudah dilupakan.

Jika dibandingkan dengan pendekatan pembelajaran yang konvensional, pembelajaran tematik diharapkan lebih menekankan pada pengalaman dan kebermaknaan dalam belajar, sehingga siswa memperoleh pemahaman yang utuh dalam proses pembelajaran yang mengaitkan antar mapel. Hal ini sejalan dengan panduan dari Depdiknas (2003) yang menyatakan bahwa pengalaman belajar siswa menempati posisi penting dalam usaha meningkatan kualitas lulusan. Untuk itu guru dituntut mampu merancang dan melakukan program pengalaman belajar dengan tepat.

Setiap siswa memerlukan bekal pengetahuan dan kecakapan agar dapat hidup di masyarakat dan bekal ini diharapkan diperoleh melalui pengalaman belajar di sekolah. Oleh sebab itu pengalaman belajar di sekolah sedapat mungkin memberikan bekal kepada siswa untuk mencapai kecakapan dalam hidup bermasyarakat dan berkarya.
(Bahan Bacaan : Modul Diklat Pasca UKA)

Sumber: http://ptkguru.com/