PROGRAM BP/BK SMP N 1 PAMARICAN
BAB I
PENDAHULUAN
• Latar Belakang
Hadirnya
kurikulum tahun 2004, yang berbasis kompetensi di sekolah akan menuntut
berbagai bentuk penyesuaian dan pengaturan strategi, termasuk dalam
pelayanan bimbingan dan konseling.
Program
bimbingan dan konseling merupakan bagian dari seluruh program sekolah
yang kegiatannya dengan latar belakang aspek sosial, aspek psikologs dan
aspek pendidikan pada umumnya.
Aspek
sosial menyangkut kehidupan individual sebagai pribadi maupun sebagai
anggota masyarakat. Sekolah sebagai lembaga pendidikan dalam
menyesuaikan diri di masyarakat untuk mendidik dan menyiapkan siswanya
agar berhasil dalam menyesuaikan diri di masyarakat dan mampu memecahkan
berbagai masalah yang dihadapinya. Dalam situasi inilah bimbingan dan
konseling diperlukan sebagai bentuk bantuan kepada siswa.
Aspek
psikologis menyangkut tentang pribadi siswa yang unik dengan segala
karakternya, karena siswa sebagai individu yang dinamis dan sedang dalam
proses perkembangan memiliki kebutuhan dan interaksi yang dinamis
dengan lingkungannya.
Aspek
pendidikan menyangkut tentang peranan bimbingan yang amat penting dalam
pendidikan yaitu membentuk pribadi siswa agar berkembang secar optimal.
Dengan demikian maka hasil pendidikan sesungguhnya akan tercermin pada
pribadi anak didik yang berkembang baik secara akademis,psikologis
maupun sosial.
• Landasan
• Undang-undang No. 20 tahun 2003 Bab II Pasal 3, tentang fungsi pendidikan Nasional.
• PP. No. 28 dan 29 Tahun 1990,tentang Pendidikan Dasar Menengah
• PP No 19 Tahun 2005,Tentang Standar Nasional Pendidikan
• UU No 20 Tahun 2003 Pasal 1 ayat 6,tentang keberadaan Konselor.
• Visi dan Misi Sekolah dan BK/BP
Visi Sekolah:
Terdepan dalam prestasi, berakhlakul karimah dan bermanfaat bagi masyarakat
Misi Sekolah :
• Membentuk peserta didik menjadi insan yang bertaqwa kepada Tuhan YME
• Ikut memberikan kontribusi positif bagi pengembangan dan kemajuan pendidikan
• Meningkatkan kedisiplinan dan tingkah laku yang terpuji .
• Meningkatkan kemampuan peserta didik untuk mandiri, aktif dan kreatif
• Memotivasi guru, karyawan dan siswa untuk berkarya
• Meningkatkan kerjasama dengan masyarakat
Visi BK/BP:
Terwujudnya catur sukses yaitu : sukses pribadi, sukses sosial, sukses akademis dan sukses karir.
Misi BP/BK:
• Mewujudkan
keberhasilan pribadi, meliputi : memiliki keimanan dan ketaqwaan kepada
Tuhan YME, memahami diri (self understanding), memiliki sikap positif,
memiliki sikap mandiri secara emosional, sosial dan ekonomis.
• Mewujudkan
keberhasilan sosial, meliputi : memiliki rasa empati, kooperatif,
toleransi, demokratis, berkomunikasi, memiliki hubungan sosial yang
positif.
• Mewujudkan
keberhasilan akademik, meliputi : memiliki kemampuan dan ketrampilan
belajar, memiliki kemauan dan dorongan belajar yang tinggi, mampu
berpikir logis, mampu memecahkan masalah (problem solving), mampu
mengambil keputusan (decision making), kreatif, dan memiliki prestasi
belajar yang baik / tinggi.
• Mewujudkan
keberhasilan karir, meliputi : memiliki bersikap positif terhadap suatu
ketrampilan dalam mempersiapkan karir, memiliki perencanaan dan
pengembangan karir.
• Deskripsi Kebutuhan Siswa
Aspek 1 : Landasan hidup religius
20 % siswa belum memahami kehidupan beragama
Aspek 2 : Landasan perilaku etis.
20% siswa belum memperlihatkan perilaku etis dalam kehidupan
Aspek 3 : Kematangan emosional
30 % siswa belum memahami tentang kematangan emosional
Aspek 5 ; Kesadaran tanggung jawab
20 % siswa belum memahami kesadaran tanggung jawab
Aspek 9 : Wawasan dan persiapan karir
10 % siswa belum memiliki tentang wawasan karir yang akan datang.
• Tujuan Penyusunan program Layanan
• Tujuan Umum
Secara
umum tujuan penyusunan program layanan bimbingan dan konseling di
sekolah tercermin pada deskripsi kebutuhan siswa SMP yaitu :
• Mencapai perkembangan diri sebagai remaja yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME
• Mencapai pola hubungan yang baik dengan teman sebaya dalam peranannya sebagai pria dan wanita
• Memantapkan nilai dan cara bertingkahlaku yang dapat diterima dalam kehidupan yang lebih luas
• Mengenal kemampuan, bakat dan minat serta arah kecenderungan karir dan apresiasi seni
• Mengembangkan
pengetahuan dan ketrampilan untuk mengikuti dan melanjutkan pelajaran
dan atau mempersiapkan atau berperan dalam kehidupan di masyarakat
• Mengenal gambaran dan mengembangkan sikap tentang kehidupan mandiri secara emosional, sosial dan ekonomi
• Mengenal sistem etika dan nilai-nilai bagi pedoman hidu sebagai mandiri, anggota masyarakat dan warga negara
• Mempersiapkan
diri, menerima dan bersikap positif serta dinamis terhadap perubahan
fisik dan psikis yang terjadi pada diri sendiri
• Tujuan Khusus
• Sebagai pedoman atau panduan bagi guru pembimbing dalam melaksanakan layanan Bk
• Untuk memberi arah dalam melaksanakan layanan BK
• Untuk membantu pencapaian program sekolah secara umum dalam upaya peningkatan mutu sekolah
• Sebagai acuan evaluasi atas pelaksanaan layanan BK dalam rangka peningkatan mutu layanan BK di sekolah
• Garis Besar Program
Berdasarkan
kurikulum tahun 2004 tentang pelaksanaan bimbingan dan konseling di
sekolah. Khususnya di SMP, program bimbingan dan konseling mulai terarah
dan jelas pelaksanaannya, khususnya tentang pemberian layananbimbingan.
Adapun bidang bimbingan terbagi menjadi 4 bidang yaitu:
• Bidang bimbingan pribadi
• Bidang bimbingan sosial
• Bidang bimbingan belajar
• Bidang bimbingan karir
Disamping kegiatan itu, kegiatan pendukung sebagai kelengkapan POLA 17 PLUS dari kegiatan yaitu :
• Instrumentasi bimbingan
• Himpunan data
• Konferensi kasus
• Kunjungan rumah
• Alih tangan
Untuk
bimbingan dan konseling di SMP Negeri 1 Pamarican program tahunan
terbentuk metrik. Adapun jenis kegiatannya disesuaikan dengan kondisi
sekolah dan guru BK yang ada.
Layanan
bimbingan yang dilaksanakan sesuai dengan POLA 17 PLUS dan materi
layanan yang disusun oleh Tim BK. Waktu dan penyampaian materi diatur
pada waktu jam yang sudah ditentukan.
Secara rinci kegiatan diuraikan dalam lampiran sebagai berikut:
• Program Tahunan Bimbingan dan Konseling SMP Negeri 1 Pamarican tahun pelajaran 2011-2012
• Struktur Organisasi BK.
• Susunan personil BK dan pembagian tugasnya.
• Jadwal kegiatan BK.
• Mekanisme penanganan sisiwa.
• Format-format yang digunakan sebagai pengumpulan data.
G. Bidang Bimbingan dan Konseling
A.
Bidang bimbingan pribadi adalah bidang bimbingan yang meliputi
pemantapan keimanan, potensi diri, bakat , minat pemahaman kelemahan
diri, kemampuan pengambilan keputusan sehingga dapat merencanakan
kehidupan yang sehat.
B.
Bidang bimbingan social adalah bidang yang meliputi kemampuan yang
berkomunikasi, beradu mentasi, bertingkahlaku sesuai dengan kebiasaan
yang berlaku di rumah dan masyarakat
C.
Bidang bimbingan belajar adalah bidang bimbingan yang meliputi
pemantapan sikap dan kebiasaan belajar yang efektif, penguasaan materi,
program belajar disekolah sesuai dengan kondisi psikis, social budaya
yang ada di masyarakat
D.
Bidang bimbingan karir adalah bidang bimbingan yang meliputi pemantapan
pemahaman diri berkenaan dengan kecenderungan karir yang hendak
dikembangkan dan dipilih
H. Pengembangan Diri Dalam Pelayanan Bimbingan dan Konseling
a. Pelayanan Dasar
• Bimbingan klasikal
• Pelayanan Orientasi
• Pelayanan informasi
• Bimbingan kelompok
• Pelayanan pengumpulan data / aplikasi instrument
b. Pelayanan Responsif
• Konseling Individu dan kelompok
• Referal / Alih tangan
• Kolaborasi dengan guru mata pelajaran atau wali kelas
• Kolaborasi dengan orangtua siswa
• Kolaborasi dengan pihak-pihak terkait di luar sekolah
• Konsultasi
• Konfrensi Kasus
• Kunjungan rumah
c. Pelayanan Perencanaan Individual / Pribadi
• Konseling individual
• Penempatan penyaluran
d. Dukungan Sistem
• Manajemen
• Akses Informasi dan teknologi
• Pengembangan profesi
• Pengembangan media informasi
• Kolaborasi dengan guru mata pelajaran dan atau wali kelas
I. Fungsi Layanan BK
1.
Pemahaman, yang menghasilkan pemahaman pihak-pihak tertentu untuk
pengembangan dan pemecahan masalah peserta didik meliputi pemahaman diri
dan lingkungan
2.
Pencegahan (preventif), yang menghasilkan tercegahnya atau terhindarnya
peserta didik dari berbagai permasalahan yang mungkin timbul yang
dapat mengganggu, menghambat ataupun menimbulkan kesulitan dan
kerugian-kerugian tertentu dalam proses perkembangannya
3. Pengentasan, yang menghasilkan terentaskannya atau teratasinya berbagai permasalahan yang dialami peserta didik
4.
Pemeliharaan dan pengembangan , yang menghasilkan terpeliharanya dan
terkembangkannya berbagai potensi dan kondisi positif peserta didik
dalam rangka perkembangannya secara mantap dan berkelanjutan
J. Pendekatan Layanan BK
1. Pendekatan krisis, yaitu
pemberian layanan bimbingan dan konseling yang didasarkan adanya krisis
yang dialami oleh konseli. Tujuannya untuk membantu peserta didik dalam
mengatasi krisis atau masalah yang dihadapi / dialami oleh konseli
2. Pendekatan remedial yaitu
membantu mengatasi kelemahan-kelemahan yang dimiliki peserta didik dan
berupaya pemberian remidi terhadap kelemahan-kelemahan tersebut,
Tujuannya untuk memperbaiki kesulitan-kesulitan yang dialami peserta
didik dalam bidang tertentu agar terhindar dari krisis
3. Pendekatan preventif, yaitu pemberian
layanan bimbingan dan konseling yang menekankan pada pencegahan
terjadinya masalah-masalah yang mungkin dialami oleh konseli. Tujuannya
mengantisipasi/mencegah masalah-masalah umum yang mungkin dialami
peserta didik dan mencoba mencegah masalah tersebut agar jangan sampai
terjadi
4. Pendekatan perkembangan, yaitu
pemberian layanan bimbingan dan konseling yang menekankan pada
identifikasi pengetahuan, ketrampilan, sikap dan pengalaman yang
diperlukan konseli agar berhasil dalam kehidupan akademik, pribadi –
social da nkarirnya. Tujuannya adalah membantu peserta didik dalam
mengembangkan kemampuan/ potensi yang dimiliki dengan memberikan
kesempatan yang seluas-luasnya untuk memperoleh pengetahuan, ketrampilan
dan pengalaman yang diperlukan dalam kehidupanya.
K. Stategi Layanan Konseling dan Kegiatan Pendukung
Layanan konseling meliputi :
• Layanan
orientasi : layanan yang memungkinkan siswa memahami lingkungan baru,
terutama lingkungan sekolah, objek-objek yang dipelajari untuk
mempermudah dan memperlancar peran siswa
• Layanan informasi : merupakan layanan yang memungkinkan siswa menerima, memahami berbagai informasi
• Layanan penempatan dan penyaluran : merupakan layanan yang memungkinkan siswa memperoleh penempatan yang tepat.
• Layanan
penguasaan konten : merupakan layanan yang memungkinkan siswa
mengembangkan sikap dan kebiasaan yang baim dalam menguasi materi yang
cocok dengan kecepatan, dan kemampuan dirinya.
• Layanan
konseling perorangan : merupakan layanan yang memungkinkan siswa
mendapatkanm layanan langsung tatapmuka untuk mengentaskan permasalahan.
• Layanan
bimbingan kelompom : merup[akan layanan yang memungkinkan sejumlah
siswa secara bersama-sama melalui dinamika kelompok memperoleh bahan dan
membahas topic tertentu.
• Layanan
konseling kelompok : merupakan layanan yang memungkinkan siswa
masing-masing anggota kelompok memperoleh kesempatan untuk membahas dan
mengentaskan permasalahan pribadi melalui dinamika kelompok
• Layanan
Konsultasi : merupakan layanan yang memungkinkan seseorang memperoleh
wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam
menangani kondisi atau permasalahan orang lain yang menjadi
kepeduliannya.
• Layanan
mediasi : Merupakan layanan yang memungkinkan pihak-pihak yang sedang
dalam keadaan saling tidak menemukan kecocokan menyelesaikan
permasalahan dan memperbaiki hubungan mereka.
Kegiatan pendukung meliputi :
• Aplikasi instrumentasi : merupakan kegiatan untuk mengumpulkan data dan keterangan siswa
• Himpunan data : merupakan kegiatan untuk menghimpun seluruh data dan keterangan yang relefan dengan pengembangan siswa.
• Konfrensi
Kasus : merupakan kegiatan untuk membahas permasalahan siswa dalam
suatu pertemuan yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat memberi
keterangan. Pada kegiatan pendukung ini kasus bersifat terbatas dan
tertutup.
• Alih
tangan kasus : merupakan kegiatan pendukung untuk mendapatkan
penanganan yang lebih tepat dan tuntas masalah yang dialami siswa dengan
memindahkan penanganan kasus.
• Kunjungan rumah : merupakan kegiatan memperoleh data keterangan, kemudahan dan kemitraan bagi terentaskannya permasalahan siswa.
• Tampilan kepustakaan : merupakan kegiatan yang menyediakan berbagai media informasi.
L. Sasaran Penyusunan program
Sasaran utama yang hendak dicapai terhadap penyusunan program BK disekolah adalah :
• Peserta didik kelas VII A, B, C, D, E, F, G, H
• Peserta didik kelas VIII A, B, C, D, E, F, G, H
• Peserta didik kelas IX A, B, C, D, E, F, G, H
M. Hambatan Pelaksanaan Layanan BK
1. Peserta Didik
Hambatan yang di hadapi dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di sekolah yakni :
• Kesan
siswa terhadap layanan BK seperti guru matapelajaran memberikan
pembelajaran, sehingga belum secara maksimal dimanfaatkan sebagaimana
fungsiny layanan BK itu sendiri
• Masih
ada perasaan malu dan takut bila menyampaikan permasalahan yang
dihadapi sehingga permasalahan tersebut emnumpuk pada diri siswa
• Banyak
siswa bermasalah tetapi tidak memahami bahwa dirinya mengalami
kesulitan terutama dalam hal belajar, akibat dari kesulitan yang tidak
dirasakan tersebut akan menghambat aktifitas dan proses pembelajaran
dikelas
• Kesungguhan
dan komitmen siswa untuk mengatasi kesulitannya umumnya masih labil,
sehingga perlu secara continue dilakukan pendekatan
2. Guru Pembimbing
a. Belum maksimalnya memberikan layanan konseling kepada klien.
b. Belum efektifnya pelaksanaan konseling karena ketrampilan teknik konseling mash terbatas.
3. Orangtua
Masih
banyak orangtua siswa yang memandang layanan BK sebagai pengawas atau
polisi sekolah sehingga terkesan bila diminta dating ke sekolah pasti
putra/putrinya dianggap melanggar tata tertib sekolah sehingga anak
dicap nakal.
4. Sarana dan Prasarana
a. Ruangan BK yang masih kurang nyaman untuk melaksanakan layanan konseling
b. Belum ada ruang untuk bimbingan kelompok, kotak masalah dan ruang terapi pustaka
N. Langkah – Langkah Strategis dalam Mengatasi Hambatan
1. Melaksanakan koordinasi semua komponen sekolah dalam upaya mewujudkan program sekolah yang efektif
2. Meningkatkan ketrampilan konseling melalui ujicoba beberapa teknik konseling
3. Meningkatkan diagnose kesulitan belajar kepada peserta didik
• Meningkatkan konsultasi kepada pihak yang berkompeten
• Meningkatkan profesionalisme MGMP, seminar, work shop dll
PENUTUP
Guru adalah pembimbing siswa terutama guru BK/BP. Peran guru Pembimbing
merupakan faktor yang utama,namun tercapai atau tidaknya keberhasilan
layanan akan banyak ditentukan oleh program pelaksanaannya. Program
Bimbingan dan Konseling ini bukan hanya sebagai salah satu sumber atau
pegangan dari guru BK, melainkan juga sangat berguna bagi Kepala Sekolah
sebagai manajer pendidikan di sekolah.
Seluruh
kegiatan yang dilaksanakan berdasarkan program yang tersusun akan mampu
dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab oleh semua pihak yang terkait.
Diharapkan pelaksanaan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan
program yang telah ditentukan.
Sebagai penutup dari program ini tak lupa kami sampaikan maaf apabila
ada kekurangan dan kesalahan pada program penyusunan bimbingan dan
konseling karena tidak ada gading yang tak retak, tidak seorang
manusiapun yang takluput dari kesalahan.
Sumber: http://publikasipendidikan.blogspot.com