Saat ini para pengelola sekolah sangat menunggu diterbitkannya POS UN 2014, hal ini karena waktu untuk mempersiapkan salah satu kegiatan besar di sekolah ini kian mendekat.
Diperkirakan POS UN 2014 tidak akan jauh beda dengan POS UN tahun sebelumnya.
Sampai tulisan ini terbit memang POS UN 2014 belum diterbitkan oleh pihak Kemdikbud, namun ada baiknya kita baca tulisan dibawah ini, paling tidak bisa dipakai acuan untuk mempersiapkan UN 2014.
Berikut ini hasil perkiraan POS dan Kisi-Kisi UN 2014 menurut Kemdikbud.
JAKARTA - Hasil prakonvensi pendidikan tentang ujian nasional (unas) sudah mulai mengerucut. Masyarakat peserta prakonvensi menghendaki ada perubahan
komposisi nilai kelulusan ujian tahunan itu. Komposisi baru yang mulai
disuarakan adalah 50 persen dari nilai ujian akhir sekolah (UAS) dan 50
persen dari unas.
Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) Bidang Pendidikan
Musliar Kasim mengatakan, seluruh pandangan masyarakat dalam prakonvensi
belum bisa dipastikan. "Semua aspirasi dari masyarakat ini digodok lagi
dalam konvensi utama yang dilaksanakan 26 September nanti," kata mantan
rektor Universitas Andalas (Unand), Padang itu.
Dalam POS UN tahun sebelumnya, Musliar menuturkan tidak masalah jika masyarakat mengidamkan perubahan
komposisi nilai kelulusan unas. Selama ini komposisi nilai kelulusan
unas terdiri dari 60 persen nilai unas dan 40 persen nilai UAS.
"Komposisi kelulusan itu bukan harga mati. Bisa dimodifikasi," ujar Musliar.
Dia mengatakan bahwa Kemendikbud tidak antipati terhadap perubahan
pelaksanaan unas. Namun untuk pelaksanaan unas-nya sendiri, harus tetap
dijalankan terus. Sebab dia beralasan, pelaksanaan unas merupakan amanah
dari undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) serta sejumlah peraturan perundang-undangan terkait lainnya.
Draft POS UN 2014
Dari rangkuman Kemendikbud, pelaksanaan prakonvensi sedikitnya
merumuskan 15 butir usulan masyarakat. Seluruhnya terbagi dalam kelompok
manajemen pelaksanaan unas dan kelompok komposisi nilai unas.
Untuk komposisi nilai unas, masyarakat mengusulkan perbandingannya
50:50. Alasannya adalah ada keseimbangan antara sekolah dan pemerintah
sebagai pengambil kebijakan kelulusan dan mengontrol aspek kejujuran.
Selain itu masyarkaat juga menuntut Kemendikbud memperbaiki sistem
pendataan nilai rapor. Mereka mengusulkan supaya Kemendikbud memiliki
sistem pencatatan nilai rapor siswa sejak kelas 1 hingga kelas 3. Dengan
sistem ini, bisa mencegah terjadinya pengatrolan nilai rapor untuk
mengerek nilai UAS.
Kisi-kisi UN 2014
Sementara itu masukan untuk kelompok manajemen unas antara lain kisi-kisi unas disiapkan oleh Kemendikbud dan pembuatan butir soalnya melibatkan guru. Jumlah paket soal disediakan sesuai dengan jumlah peserta ujian dalam satu ruangan.
Sehingga potensi sontek massal bisa ditekan. Dan penggandaan naskah dilakukan oleh percetakan yang kredibel dan profesional, sehingga tidak kacau seperti tahun lalu. "Semua masukan dari masyarkat ini belum pasti, kami tampung dulu," tandasnya.
POS UN 2014 dan Kisi-Kisi UN 2014