MODEL INKUIRI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara awal yang dilakukan oleh peneliti di SMP Miftahul Iman Bandung padaa kelas VIII-B, permasalahan yang sering terjadi yaitu kurangnya keaktifan siswa dalam pembelajaran. Hal ini tampak dari perilaku siswa yang cenderung hanya mencatat dan mendengarkan pelajaran yang diberikan guru. Siswa enggan megemukakan pendapatnya atau bertanya pada guru selama pembelajaran berlangsung.

Selama ini proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) yang dilakukan di SMP Miftahul Iman pada kelas VIII-B masih menggunakan paradigma yang lama dimana guru memberikan pengetahuan kepada siswa yang pasif. Guru mengajar dengan metode ceramah dan siswa duduk, diam, dengar, catat dan hafal, sehingga kegiatan belajar mengajar ( KBM ) menjadi monoton dan kurang menarik perhatian siswa. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru PAI di SMP Miftahul Iman bahwa guru pernah sesekali menggunakan metode diskusi, namun diskusi yang berlangsung dikelas VIII-B adalah diskusi yang tidak terarah. Banyak siswa yang tetap pasif pada saat proses pelaksanaan diskusi berlangsung, hanya beberapa siswa saja yang aktif dalam diskusi, bahkan tidak sedikit siswa yang menggunakan kesempatan itu untuk mengobrol dengan teman sebangkunya.
Ditambah lagi guru yang tidak menggunakan media pembelajaran yang menarik yang dapat memacu dan merangsang siswa dalam belajar. Kondisi seperti itu tidak akan meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI), akibatnya nilai akhir yang dicapai siswa tidak seperti yang diharapkan.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Model Pembelajaran Inkuiri
1. Pengertian dan Tujuan Model Pembelajaran Inkuiri
Proses pembelajaran yang aktif melalui kegiatan-kegiatan yang berorientasikan pada discovery (penemuan) dan inquiry (inkuiri) dengan dasar filsafat bahwa siswa akan termotivasi lebih baik jika ia terlibat secara langsung dalam pembelajaran melalui kegiatan-kegiatan discovery atau inkuiri. Metode ini menekankan pada penemuan dan pemecahan masalah secara berkelanjutan.
Sund, dikutip oleh Suryosubroto (2002: 193), menyatakan bahwa discovery adalah proses mental dimana siswa mengasimilasikan suatu konsep atau suatu prinsip. Proses mental tersebut misalnya: mengamati, menggolonggolongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat kesimpulan dan sebagainya. Yang dimaksud konsep, misalnya: segi tiga, demokrasi, panas, energi dan sebagainya. Sedangkan prinsip misalnya: logam apabila dipanasi mangembang, lingkungan berpengaruh terhadap kehidupan organisme, dan sebaginya. Sedangkan inkuiri menurut dia dibentuk meliputi discovery. Dengan perkataan lain, inkuiri adalah perluasan proses discovery yang digunakan lebih mendalam. Artinya proses inkuiri mengandung proses-proses mental yang lebih tinggi tingkatannya, misalnya merumuskan problema, merancang eksperimen, melakukan eksperimen, mengumpulkan data, menganalisis data, menarik kesimpulan dan sebagainya.

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Pendekatan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif.Bogdan dan Taylor (Moleong, 2009: 4) mendefinisikan pendekatan kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang diamati. Hal itu sejalan dengan yang di ungkapkan oleh Kirk dan Miller (Moleong, 2009: 5) bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung dari pengamatan pada manusia baik dalam kawasannya maupun dalam peristilahannya.
Dalam suatu penelitian, fungsi metode penelitian mutlak sangat dibutuhkan, agar peneliti dapat mengukapkan maksud-maksud dari penelitiannya. Untuk itu, pemilihan metode penelitian yang tepat harus diperhatikan jika ingin mendapatkan hasil yang memuaskan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK).Penelitian ini dimaksudkan untuk mengatasi suatu permasalahan yang ada didalam kelas. Sebagaimana dikatakan Hopkins (Wiriaatmadja, 2009: 11) penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan subtantif, suatu tindakan dalam disiplin inkuiri, atau suatu usaha seseorang untuk memahami apa yang sedang terjadi, sambil terlibat dalam sebuah proses perbaikan dan perubahan.

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Umum Lokasi dan Subjek Penelitian
1. Profil Sekolah
Lokasi yang dijadikan tempat penelitian ialah SMP Mifathul Iman. Sekolah tingkat menengah pertama yang berada di Kecamatan Sukasari kelurahan Isolaini berlokasi di Jl. Dr. Setiabudhi no. 179/171 A Bandung 40154, dengan no. telepon (022) 2010399.
SMP Mifathul Iman berdiri pada tahun 1973, sekolah ini berdiri diatas tanah wakaf dengan luas tanah 752 M 2 dan luas bangunan 600 M 2 ini didirikan atas swadaya masyarakat sekitar yang menginginkan adanya Sekolah Menengah Pertama di daerah mereka. SMP Miftahul Iman ini sangat memprioritaskan kegiatan yang bersifatkeagamaan, yaitu dengan menyelengggarakan pelajaran khusus untuk memfasilitasi siswa mempelajari membaca dan menulis al-Qur’an, selain itu memfasilitasi siswa melalui kelengkapan sarana dan prasaranapembelajaran seperti masjid, perpustakaan, dan koperasi.
2. Visi, Misi dan Strategi Sekolah
SMP Miftahul Iman sebagai suatu lembaga pendidikan, mempunyai mempunyai suatu pola dalam operasional kinerjanya. Operasional kinerja ini diwujudkan dalam suatu susunan visi, misidan strategi sekolah.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian di lapangan terhadap guru dan siswa, maka diperoleh kesimpulan umum bahwa dengan penerapan model inkuiri mampu meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dikelas VIII-B SMP Miftahul Iman Bandung. Adapun kesimpulan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan dan pelaksanaan yang ddilakukan guru dalam menerapkan model inkuiri untuk meningkatkan kekatifan belajar siswa di kelas VIII-B SMP Miftahul Iman yaitu:
1.1 Perencanaan yang dilakukan oleh guru untuk mempersiapkan pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dengan menggunakan model inkuiri yaitu penyusunan Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang didalamnya terdapat tujuan pembelajaran, model, materi, media, sumber dan alat penilaian sebagai bahan evaluasi, serta pemilihan media yang dapat menggali keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran.
Sumber : Repository UPI

Download PTK disini

Sumber: http://contoh.ptkguru.com/