MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN OPERASI PERKALIAN DAN PEMBAGIAN DENGAN METODE PERMAINAN

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu matematika diajarkan di segala jenjang pendidikan, mulai dari SD, SMP, SMA hingga bahkan di perguruan tinggi. Hal ini dilakukan karena manfaat matematika sangat banyak yaitu untuk kuantitatif, penataan cara berfikir dalam hal pembentukan kemampuan analitis, membuat sintesis, dan untuk evaluasi hingga kemampuan memecahkan masalah (Suhito, 2001:2). Ilmu matematika tidak hanya untuk matematika saja tetapi teori maupun pemakaiannya praktis banyak membantu dan melayani ilmu-ilmu lain (Ruseffendi dkk, 1993:106)

Peningkatan kemampuan siswa dalam menguasai penanaman konsep dan pemahaman konsep matematika terutama dalam menyelesaikan operasi perkalian dan pembagian dilakukan dengan menggunakan berbagai media diantaranya yaitu tabel perkalian, kartu angka dan sedotan. Untuk peningkatan kemampuan ini menjadi lebih penting yaitu:
1. Peningkatan kemampuan dalam melakukan operasi perkalian dan pembagian
2. Peningkatan penyelidikan, penemuan dan pemecahan masalah (kurikulum, 1994:98)

BAB II
LANDASAN TEORI
A. Proses Pembelajaran Matematika di SD
Belajar adalah proses yang menimbulkan atau merubah perilaku melalui latihan atau pengalaman (Max Darsono dkk, 2004:4). Pada dasarnya mengajar itu tentu ada objek yang diberi pelajaran yaitu peserta didik., dan ada subjek yang mengajar yaitu pengajar. Mengajar adalah penyampaian pesan atau pengetahuan agar dapat dipahami peserta didik (Herman Hudoyo, 1988:5)
Proses yang mempengaruhi terjadinya belajar matematika adalah peserta didik, pengajar, sarana dan prasarana, dan penilaian.
1. Peserta didik : Kesiapan dalam pelajaran, kondisi dan intelegensi siswa.
2. Pengajar : Pelaksanaan PBM berlangsung efektif, kemampuan pengaruh dalam menyampaikan matematika, penguasaan materi, pengalaman, kepribadian dan memotivasi siswa agar senang terhadap matematika.
3. Sarana Prasarana : Memadai dan nyaman
4. Penilaian : Untuk mengetahui tercapai tidaknya guru menyampaikan pelajaran.

BAB III
PAPARAN HASIL
A. Persiapan
1. Variabel pengamatan
Menurut yatim riyanto (2001:11), variabel penelitian dapat diuraikan sebagai suatu konsep yang bervariasi ganda/faktor yang jika diukur akan menghasilkan skor yang bervariasi.
a. Variabel bebas
Menurut Anas Sudijono (1989:168) variabel bebas dapat diartikan bermacam-macam variabel yang dapat memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Jadi, dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah pembelajaran dengan metode permainan pada operasi perkalian dan pembagian.

BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Dari paparan dan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa:
1. Pembelajaran dengan menggunakan metode yang sudah terprogram dengan baik akan menghasilkan pemahaman siswa yang baik pula.
2. Pembelajaran yang menarik dan menyenangkan akan lebih diminati dan dipahami oleh siswa.
3. Peran bimbingan bagi anak yang kurang dalam prestasi belajarnya adalah sangat penting untuk peningkatan prestasi belajar siswa.
4. Pembelajaran yang baik yaitu pembelajaran yang dapat melibatkan siswa untuk aktif mengikuti pelajaran.

DAFTAR PUSTAKA
Sutawidjaja, Akbar dkk. 1991. Pendidikan Matematika III. Jakarta : Depdikbud
Kartadinata, Sunaryo, dkk. 2002. Bimbingan di Sekolah Dasar. Bandung : CV. Maulana
.... Selengkapnya

Sumber: http://contoh.ptkguru.com/