8/05/2012

Proposal PTK IPA, Tutor Teman Sebaya Materi Tuas

CONTOH PROPOSAL PTK IPA
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA POKOK BAHASAN TUAS SISWA KELAS VIII
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TUTOR TEMAN SEBAYA DI SMP 
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
Hasil pengamatan dan pengalaman mengajar di SMP  selama ini, penulis merasakan bahwa kondisi pembelajaran seperti yang telah diungkapkan di depan benar-benar terjadi sehingga motivasi dan hasil belajar siswa masih sangat rendah hal ini ditunjukkan dengan data nilai ulangan harian siswa kelas VIII SMP pada pokok bahasan tuas rata-rata yang diperoleh hanya 51,08 rata-rata ini masih di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 67, untuk itu perlu diupayakan pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Sistem pembelajaran tutor sebaya dapat dijadikan alternatif, karena tutor sebaya adalah model pembelajaran yang dilakukan oleh siswa seangkatan atau satu kelas yang ditunjuk oleh guru dengan berbagai pertimbangan. Bagi siswa yang prestasinya bagus dapat dimanfaatkan untuk membantu guru mengajar temannya. Dalam pembelajaran ini yang bertindak sebagai tutor adalah temannya sendiri sehingga diharapkan hambatan malu ataupun tidak berani bertanya akan dapat diminimalkan. Juga bahasa guru yang mungkin kurang dapat dipahami oleh sebagian siswa, dengan penggunaan tutor teman sebaya dapat diubah menjadi bahasa siswa yang lebih mudah dicerna dan dipahami. Seorang murid juga terkadang lebih mampu mengajar teman sebayanya dari pada guru, karena mereka telah menyelami kesulitan-kesulitan yang dialami murid lainnya.  Dengan demikian proses pembelajaran akan berlangsung lebih familiar dan menyenangkan. Model pembelajaran ini juga mampu memfasilitasi siswa yang kemampuannya berbeda-beda. Siswa yang mempunyai pengetahuan lebih tentang materi yang dipelajari, dapat menunjukkan kepedulian dan tanggung jawabnya terhadap teman-temannya. Sehingga siswa tersebut dapat mengaktualisasikan kemampuan lebihnya untuk bersikap peduli terhadap teman-temannya yang kurang mampu dan menyuburkan rasa bertanggung jawab bersama dalam belajar, serta menumbuhkan rasa percaya diri. Dengan mekanisme belajar seperti ini, siswa dapat belajar dari teman sebayanya dan diharapkan akan meningkatkan prestasi belajar baik prestasi perorangan maupun klasikal. Atas pertimbangan tersebut maka penelitian tentang model pembelajaran tutor teman sebaya dipandang sebagai suatu metode yang tepat dan efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa terhadap materi pelajaran IPA di sekolah.
B.   Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, dapat diidentifikasi permasalahan sebagai berikut :
1.    Belum optimalnya pendekatan pembelajaran IPA yang diterapkan sebagai upaya pencapaian konsep belajar IPA sehingga diperoleh nilai yang rendah.
2.    Sejauh ini pendidikan kita masih didominasi oleh pandangan bahwa pengetahuan sebagai perangkat fakta-fakta yang harus dihafal, kelas masih berfokus pada guru sebagai sumber utama pengetahuan.
3.    Diperlukan metode baru yang dapat memotivasi siswa untuk aktif dan kreatif serta menciptakan proses pembelajaran yang berlangsung secara familiar dan menyenangkan.
C.   Batasan Masalah
            Penelitian ini dibatasi pada permasalahan penerapan model pembelajaran tutor teman sebaya dalam meningkatkan hasil belajar IPA pokok bahasan tuas yang dilakukan pada siswa kelas VIII.2 SMP tahun pelajaran 2011/2012.
D.   Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1.    Bagaimana penerapan model pembelajaran tutor teman sebaya?
2.    Apakah hasil belajar IPA pokok bahasan tuas dapat ditingkatkan melalui model pembelajaran tutor teman sebaya.
E.   Tujuan Penelitian
Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk:
1.        Mendeskripsikan model pembelajaran tutor teman sebaya
2.        Mengetahui peningkatan hasil belajar IPA pokok bahasan tuas setelah diterapkan model pembelajaran tutor teman sebaya.
F.    Manfaat Penelitian
1.    Bagi siswa :
a.    Meningkatkan hasil belajar IPA pokok bahasan tuas.
b.    Sebagai acuan bagi siswa dalam memilih metode belajar yang efektif
2.    Bagi guru :
Sebagai alternatif model pembelajaran yang mampu meningkatkan kualitas pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar siswa
3.    Bagi sekolah :
Menjadi pertimbangan bagi sekolah dalam mengambil kebijakan untuk menggunakan metode mengajar yang efektif.