11/23/2016

12 KEBIJAKAN TERBARU KEMENDIKBUD, GURU NAIK PANGKAT TIDAK PERLU PTK

Mendikbud baru memiliki gebrakan yang sangat signifikaan, dihadapan kepala dinas pendidikan seluruh Indonesia, Mendikbud Prof. Muhadjir Effendy, MAP menyampaikan point-point perubahan baru pada era kepemimpinan nya. hal tersebut secara cepat disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong melalui akun media sosial nya ke Grup Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong, perihal hasil rapat yang tentu saja sontak membuat kaget para guru.

Isi pertemuan yang kami kutip adalah sebagai berikut:
Hasil pertemuan dengan Mendikbud Prof. Muhadjir Effendy, MAP
Hari/tgl: Jumat, 21 Oktober 2016 pk 07.45 - 09.00

  1. Jenjang SD dan SMP adalah fondasi anak dalam dunia pendidikan
  2. Implikasi : Merubah visi & mandset Kepsek, Komite Sekolah dan Guru
  3. Kepsek tdk boleh mengajar, tetapi sbagai manajer dan inspirator
  4. Pembangunan Karakter d SMP
  5. Guru d sekolah min 8 jam dan hari Sabtu libur utk hari keluarga
  6. Full day school. Guru tdk boleh membawa pekerjaan k rmh dan siswa jg tdk boleh ada PR
  7. Menyiapkan Manajemen berbasis sekolah & partisipasi masyarakat
  8. Tidak ada LKS
  9. Tidak ada PTK utk kenaikan pangkat
  10. Guru adalah ; real kurikulum
  11. Guru adalah : profesi ahli, tanggungjawab sosial dan rasa kesejawatan.
  12. Taman Budaya d sekolah sebagai sumber belajar. Itulah info dari Pak Menteri, pesan beliau tolong d share.  Semoga bermanfaat.

Penelitian tindakan bertujuan untuk meningkatkan tiga hal, yaitu:
  1. Peningkatan praktek
  2. Peningkatan (atau pengembangan profesionalisme) pemahaman praktek oleh praktisinya;
  3. Peningkatan situasi tempat pelaksanaan praktek (Grundy dan Kemmis  1982:84 ).

SIFAT  PTK
  1. Penelitian Tindakan kelas memiliki sifat sebagai berikut:
  2. Permasalahan yang di bahas berbasis  kelas, artinya hal-hal yang terjadi di kelas.
  3. Kolaboratif, artinya ada kebersamaan kegiatan dengan pihak yang diberi tindakan.
  4. Tidak menguji teori, tetapi dilaksanakan berdasarkan teori.
  5. Tidak mengeneralisasikan, hasilnya hanya berlaku bagi subjek tindakan itu.
  6. Tidak ada populasi dan sampel, yang ada hanya subjek tindakan.
  7. Tidak ada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
  8. Dilakukan dalam putaran siklus.   
Sumber : http://www.infokemendikbud.com